Kamis, 06 September 2012

Dzikirlah Melankolis !

Pernahkah anda dalam kondisi dimana para sahabat kalian menjauh seolah anda tidak dianggap?? , tidak perlu dijawab. Saya akan mencoba menganilisis sifat manusia dengan keterbatasan saya sebagai seorang dengan kepribadian melankolis. Tulisan kali ini saya peruntukkan untuk orang dengan tingkat sensitifitas sangat tinggi. Ibarat perangkat elektronik, semakin tinggi tingkat sensitifitas maka benda itu semakin akurat.
Banyak sekali buku maupun artikel tentang kepribadian manusia, dari situ saya memang menemukan karakter diri saya sebagai seorang melankolis. Hidup saya sangat gusar ketika seorang koleris mengatur jalan hidup saya, seorang sanguine membeberkan aib saya, dan seorang plegmatis yang sangat menyebalkan dengan sifatnya yang masa bodoh dengan orang lain. Saya tidak akan pernah mendapatkan seorang sahabat kalau hanya mengikuti prasangka yang tidak ada habisnya. Inilah kelemahan orang melankolis yang wajibb untuk dirubah.
Beberapa tahun lalu saya pernah menjadi seorang pemimpin ulung, dengan keilmuan tentang organisasi yang sangat lemah, sebagai seorang pemimpin yang tidak bisa menempatkan tugas pada porsinya, jika saya diatur maka saya marah, dsb. Seandainya pada saat itu saya sudah mengetahui ilmu kepribadian mungkin saya akan mendapatkan banyak ilmu dari pada banyak pujian. Betapa bangganya ketika saya, mendapatkan penghargaan sebagai kakak paling bijaksana kala itu. Pujian itu membuat saya terlena dan bangga dengan sikap melankolis saya yang selalu meninggikan perasaan. Saya memang sangat sensitive. saya peka terhadap perasaan orang lain, tapi kenapa orang lain tidak pernah peka terhadap saya. Naaah, pertanyaan itu pasti akan muncul bagi seorang melankolis. Itu juga salah satu sifat yang wajib dirubah.
Dua poin telah menggambarkan bagaiama membosankannya seorang melankolis. Lalu apa kelebihanmu melankolism?? Dalam banyak sumber dikatakan bahwa kelebihan yang paling mencolok dari seorang melankolism adalah bakat seni yang jika diasa akan memunculkan karya-karya spectakuler. Tidak bermaksud mengangkat unsur sara, namun dalam ajaran agama saya, seni yang diharamkan adalah membuat gambar mahkluk hidup apapun alasannya, dan diharamkannya seni music modern. Yallah, saya langsung berhenti membaca artikel dan duduk sejenak. Apa yang harus kami (seniman music dan gambar mkhlk hdp) lakukan ??? tapi saya yakin pasti ada jalan. Pada saat itu juga saya mencari hukum2 keharaman tersebut, karena sepengetahuan saya banyak sekali para imam yang menghukumi setiap permasalahan secara logis dengan perbedaan. Sampai pada keyakinan saya untuk tetap mempertahankan seni music sebagai media penghibur tanpa meninggalkan kewajiban saya sebagai hamba yang harus bertaqwa.
Gelisah dari segala penjuru arah adalah resiko menjadi seorang melankolism. Seharian penuh saya pernah mencoba mencari ketenangan dengan berdiam diri. Apa yang saya dapat? Ketenangan semetara!!!  , hari berikutnya dan berikutnya saya terus mencari bagaimana seorang melankolis bisa hidup tenang tanpa menghilangkan sensitifitas dari perasaannya. Suatu hari saya beraktifitas dengan mempraktikkan wejangan dari ibu saya,, “apapun yang kamu lakukan, dzikirlah. Biar di lancarkan segala urusanmu”, subhanallah ternyata tidak hanya itu,, sensitifitasku sama sekali tidak melemah namun lebih cenderung memegang prinsip, khuznudzon. Dan percaya bahwa semakin kita mendapatkan ujian, disakiti, kita semakin kuat dan dosa kita perlahan terhapus karna kesabaran pribadi seorang melankolism.sehingga derajat kita ditinggikan oleh Allah SWT. Dzikirlah Melankolism !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar